Ukraina Desak Kanada Tidak Menyerahkan Turbin Gas ke Rusia

Ukraina Desak Kanada Tidak Menyerahkan Turbin Gas ke Rusia Ukraina Desak Kanada Tidak Menyerahkan Turbin Gas ke Rusia

BERITA - JAKARTA. Ukraina menentang rencana Kanada nan berniat menyerahkan turbin gas ke Gazprom, pertaktikan nan dikendalikan Rusia. Padahal, turbin terkemuka bakal digunakan untuk pasokan gas alam ke Jerman.

Menteri Energi Ukraina German Galushchenko Ukraina mengungkapkan, langkah Kanada tersebut bertentangan memakai sanksi yang diberikan negara Barat kepada Rusia.

Sebelumnya, Gazprom memang memangkas kapasitas di sejauh pipa Nord Stream 1 menjadi hanya 40% ketimbang level bulan lantas. Dengan argumentasi, keterlemotan pengembalian peralatan adapun dilayani beserta Siemens Energy Jerman di Kanada.

"Sanksi itu melarang pemindahan peralatan apa pun yang terkait atas gas," kata sumber kementerian energi Ukraina kepada Reuters Kamis (7/7).

Lebih lanjut, pihak Kementerian Energi Ukraina mengatakan "Jika keputusan ini disetujui, kami pasti hendak menghimbau rekan-rekan Eropa kami bagi meninjau kembali penambangan yang dilakukan. Dan apabila negara-negara tidak mengikuti keputusan yang telah mereka sepakati terkait sanksi. Bagaimana kita bisa berbicara tentang solidaritas?"

Sebaliknya, pertanyaan terkandung tidak direspon benar balasan berbagai negara. Misalnya Kementerian Sumber Daya Alam Kanada enggan kepada menanggapi hal terkandung. Begitu pun Kementerian ekonomi selanjutnya antarbangsa Jerman yang terus bungkam kepada mengomentarinya.

Keputusan pengembalian turbin telah disepakati. Pasalnya, Kanada lagi Jerman tidak ingin turbin berprofesi dalil bagi Rusia kepada memotong pasokan gas melintasi pipa Nord Stream 1.

Padahal, Rusia masih mempunyai kapasitas lebih dari cukup melalui rute transitnya berdasarkan mempertahankan pasokan tanpa turbin adapun berlokasi di Kanada.

“Ada tujuh turbin, ini sekadar satu, bersama yang sekarang beroperasi cukup akan kapasitas penuh,” kata Galushchenko.

Imbasnya Moskow ikut dituduh Ukraina dalam penggunaan pasokan gas alam bak senjata kepada menekan sekutu Eropa Kyiv. Guna meluak dukungan mereka kepada Ukraina yang telah menangkis invasi Rusia 24 Februari.

Tidak sampai antara situ, Komunitas agam Ukraina antara Kanada pula telah melobi pemerintah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menjumpai tidak mengembalikan turbin ke Rusia.

Ke depannya, akan lebih berjibun sanksi akan dijatuhkan. Hal ini telah berulang kali diserukan oleh pihak Ukraina.

"Jika Kanada tetap menyerahkan turbin, terlepas melalui apakah itu ke Gazprom atau ke Jerman jauh didalam pengembaliannya. Ini atas menjabat contoh melalui dua negara G7 nan menghindari sanksi nan dikenakan terhadap Rusia," katanya.