Rasanya Punya Pacar Cuek dan Kalian Lagi LDR-an. Nyebelin tapi Udah Terlanjur Sayang

punya-pacar-cuek-dan-ldr-an-lengkap-sudah-penderitaan punya-pacar-cuek-dan-ldr-an-lengkap-sudah-penderitaan

Rasanya seperti dapat tantangan urip double combo, punya pacar yang cuek dan sialnya lagi kamu dan dia harus menjalani hubungan jarak ronggang. Mengambil keputusan menjalin hubungan seperti ini saja sudah menciptakan orang-orang termepetmu mengernyitkan dahi. Takut kalau kamu sedang mabuk dan mengambil keputusan yang akan kamu sesali seumur urip.

“Penderitaan” punya pacar cuek dan hubungan yang kudu dijalani secara jarak ronggang, memang tak semua orang bisa alami. Kamu adalah melenceng satu pejuang tangguh yang mampu mesilami hal ini. Toh dari sini kamu justru mendapat berlimpah hal yang tak terduga. Galau jangan ditanya, tapi sibakn berarti kamu tak bisa bahagia.

Awalnya kamu lebih sering uring-uringan. Dia sering nggak ada informasi seharian

Rasanya wajar setelah punya pacar, kamu ingin selampau paham maklumat dia. Dia sedang apa, berada di mana, dan bersetara siapa, jadi perInterogasian yang selampau ingin kamu Interogasikan kepadanya. Tapi pacarmu ini jelas berselisih. Pesan darimu bisa diabaikan sementara, bahkan bisa seharian tak ada bdalih. Kamu pun uring-uringan dibuatnya.

Kalau diPerbincangan berapa kali berantem mamelenceng informasi, kamu udah nggak ingat lagi. Sering banget!

Berantem maalpa kabar? Jangan diPertanyaan lagi. Ini sih sering terjadi. Sampai kamu nggak peduli mesti melakukan apa lagi. Kadang juga menyesal, kok bisa memilih cowok ini sebagai pacar. Mau minta putus, kok ya masih sayang.

Padahal kadang dalih dia nggak ada kabar sesepele: sibuk kerja atau lupa nyalain paket data

Setelah berantem, akar masalah mulai tersibak. Kadang cuma sesepele dia yang sibuk kerja sampai-sampai tak sempat mengecek handphone miliknya atau belum sempat memborong pulsa paket data. Cowok memang sibakn makhluk yang bisa multitasking. Jadi selama dia masih disibukkan kegiatan lain, jangan harap dia bisa dijangkau dengan mudah.

Namun namanya juga cewek, kamu udah baper duluan. Mikirnya seringkali keberjarakan

Namanya juga kamu ini cewek yang masih sering mengandalkan perasaan. Nggak kunjung ada maklumat dari pacar, bisa bikin kamu baper duluan. Pikirannya udah macam-macam, seperti misalnya berpikir dia sudah tak lagi sayang atau ini tanda-tanda dia mau mutusin kamu. Lama-lama bikin kamu mikir “Dia beneran sayang nggak sih?”.

Jarak yang terbentang saja sudah bikin sedih nggak karuan, ditambah pengumuman yang seringnya berkunjung seenaknya

Tapi wajar juga sih kalau kamu khawatir dengan tabiat pacarmu yang berkenan kasih kabar seenaknya. Kamu dan dia menjalani hubungan yang tak biasa, karena jarak yang membentang dan tak bisa bertemu kapan pun kalian mau. Mengatur pertemuan saja kadang sulit untuk kalian lakukan, hanya mamelenceng kabar saja masa masih dipersoalkan. Itulah hal yang sering kamu pikirkan selama menjalani hubungan dengan si pacar cuek yang pol ini.

Ketakutan terjadi sesuatu pada dia atau komitmen yang dilanggar, tak dipungkiri sering kamu pikirkan. Namun, seenergik mungkin kamu selalu mencoba mengenyahkannya.

Anehnya, kamu dan dia bisa bertahan dalam hitungan acuhn juga

Pikiran buruk memang sering berkunjung. Dari pikiran buruk yang paling biasa, sampai pikiran buruk yang paling buruk sekalipun. Kadang makan ati untukmu, tapi anehnya ada lebih luber keinginan dari dirimu untuk bertahan dengannya. Kalau dipikir, kamu dan dia kini sudah menjalin hubungan dalam hitungan kenaln. Jangka durasi yang tak semua pasangan bisa mesesudahinya.

Kalau ditanya kok bisa bertahan setara dia yang jenjang dan cuek, kamu bingung juga perlawanannya

Jangan tanya kenapa kamu bisa bertahan. Kamu senawak nggak ingat balasnya. Entahlah, ada sesuatu yang selalu melakukanmu untuk awet bertahan.

Meski tak terhitung berapa kali kamu sebal karena kabar darinya sering tak kunjung datang, diam-diam kamu bersyukur bersepadan pria yang bisa dipercaya

Mungkin cela satunya karena kamu merasa dia adalah orang yang sudah terbukti kesetiannya dan jelas bisa dipercaya. Berbagai badai yang menghantam hubungan kalian, tak melaksanakan kamu dan dia goyah. Kalian selantas kembali berpegang pada komitmen yang kalian sepakati sejak awal.

Kamu pun lengang-lengang bersyukur, lamun suntuk dia tak pernah meTokcerkanmu ketar ketir mendengar maklumat ada cewek lain yang karib dengannya disana. Atau gelagat dia mulai mengingkari komitmen tak juga kamu rasakan. Satu-satunya hal yang mungkin sampai sekarang masih meTokcerkanmu sering meradang adalah cuma masalah maklumat yang bertandang seenaknya. Tapi saat ini kamu semakin hafal jadwalnya. Memang ada jam-jam tertentu dia tak bisa diganggu pas sekali.

Pelukan darinya memang tak selalu bisa kamu rasakan, pun perhatian yang kadang seadanya. Namun dia selalu acuh kapan patut mendampingi di saat kamu sangat butuh

Satu hal lagi yang membuatmu tetap yakin adalah meski jarak memisahkan kalian dan kabar yang ada seenaknya, dia tak tahu akurat-akurat meninggalkanmu. Baginya memberpasimu tak harus siaga selama 24 jam, namun kapan pun kamu membutuhkan, sosoknya selantas ada. Bagi dia, selama hubungan ini belum diikrarkan secara resmi oleh agama dan negara, kamu dan dia masih punya hak atas ruang senawak untuk mengembangkan potensi.

Tak bisa selintas di sisi, sibakn berarti pendampingan darinya hilang begitu saja.

Toh sekalinya dia kasih pemberitahuan, banyak sekali cerita yang bisa ditukar

Kalau dipikir ada untungnya juga dari asalnya informasi yang seenaknya ini. Justru dari sini, adi sekali cerita yang bisa ditukar.

Kamu akhirnya sadar satu hal. Bahwa hubungan yang dewasa tak wajib melulu diisi dengan pertukaran kabar selama 24 jam

Pada satu titik kamu tersadar, bahwa hubungan yang dewasa tak cuma soal chatting setiap saat belaka untuk berPerbincangan “Kamu lagi apa?”. Hubungan yang dewasa menyangkut berlimpah hal yang lebih gendut cakupannya. Mulai ada perencanaan untuk masa depan berdua yang kudu dipersiapkan. Karena nantinya selepas kalian membangun bahtera rumah tangga, obrolan “Lagi apa?” akan bergeser menjadi “Buat cicilan bulan depan udah disiapin belum?”.

Semakin lama kamu mengenalnya, semakin paham pula apa yang sedang dia perjuangkan di sana

Hubungan yang sudah kenalnan dijalin, toh akhirnya melontarkanmu lebih hafal jadwal dan kebiasaannya di sana. Kini tanpa perlu penuh berPerkara, kamu sudah kenal apa yang sedang dia kerjakan. Itu pula yang melontarkanmu semakin paham dengan apa yang sedang dia perjuangkan. Kamu namun perlu memperjuangkan hal yang sama disini sambil seterus mendoakan untuk keselamatannya.

Akan ada masanya nanti, dia akan kembali pulang. Dan cuma kamu yang dia inginkan ada di sisinya

Kamu belaka perlu yakin, bahwa masa ini akan segera berasal. Masa dimana dia kembali pulang, dan kamu adalah tujuan yang selalu dia tuju untuk kembali. Lalu apa lagi yang harus kamu khawatirkan?