breaking news New

Cemas Serangan Ukraina, Moskow Memperketat Keamanan Parade Hari Kemenangan 9 Mei 2023

24-May-2023 20:37:02
by Admin

BERITA - MOSKOW. Dinas keamanan Rusia berbuat ekstra padat secara memastikan bahwa parade Hari Kemenangan tahunan Moskow yang demi melintasi Red Square akan 9 Mei 2023 menbertandang dapat berlangsung dengan aman, lamunpun ada risiko ancaman serangan dari Ukraina.

Melansir Reuters, Hari Kemenangan adalah peringatan penting bagi Presiden Vladimir Putin, nan sering membangkitkan semangat dan pengorbanan nan membantu Uni Soviet mengusir Nazi Hitler atas mengorbankan sekitar 27 juta nyawa untuk meningkatkan sentimen patriotik.

Tetapi beberapa wilayah Rusia telah mengurangi acara menurut memperingati penyerahan Nazi dalam akhir Perang Dunia Kedua hadapan Eropa. Hal itu disebabkan sebab kekhawatiran bahwa penyabot pro-Ukraina dapat menargetkan mode tercantum.

Fasilitas energi, logistik, dan militer Rusia telah diserang sama drone dan serangan lainnya sejak Moskow meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" dari Ukraina.

Kyiv tidak bertanggung respons secara resmi atas serangan semacam itu, tetapi sering melakukan pernyataan samar atau sarkastik terkait serangan tersebut karena menolak apa bahwa disebutnya perang penaklukan Rusia.

"Kami tentu menyadari bahwa rezim Kyiv, nan berada di balik sejumlah serangan, kelakuan teroris, berniat untuk melanjutkan kampanyenya. Semua layanan distingtif kami melakukan segala nan mungkin untuk memastikan keamanan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada warkelucuann.

"Yang teristimewa, Operasi Militer Khusus sedang dilakukan kepada membasmi ancaman terhadap negara kita," tambahnya.

Putin, menteri pertahanannya, dan pejabat senior lainnya biasanya meninjau parade - yang di masa lalu termeruyup tank, peluncur rudal antarbenua dan pasukan berbaris, serta jalan layang.

Putin secara kuno melangsungkan pidato singkat, dan parade militer serupa tetapi lebih sederhana diadakan dalam kota-kota lain.

Makhilaf keamanan telah mendorong pembatalan reaksii sipil "Resimen Abadi" secara nasional, di mana orang membawa potret kerabat yang berperang melawan Nazi.