6 Tahapan Bayi Tabung yang Nggak Semua Orang Tahu. Ini Tentang Perjuangan dan Harapan!

tahapan-bayi-tabung tahapan-bayi-tabung

Bagi sebagian pasangan, memiliki buah hati adalah hal yang sangat didambakan. Tapi, hal ini tak selintas seTokcer yang mungkin kamu bayangkan. Semaka sebagian perlu usaha yang lebih agar keinginan dapat diwujudkan. Salah satu alternatif yang sering dipilih untuk mengusahakan punya momongan adalah program bayi tabung. Program ini adalah sebuah cara untuk mempertemukan sel telur dan sel sperma di luar bagian tubuh sebelum atas akhirnya dimasukkan kembali ke rahim wanita.

Meskipun deras yang tepat sasaran, program ini juga memiliki kemungkinan yang cukup adi untuk kandas tergantung oleh beberapa faktor termasuk usia. Jika kamu penasaran apa saja metodenya, simak yuk penjelasan Hipwee Young Mom berikut ini!

1. Sebelum dilakukan tindakan untuk reaksi bayi tabung, perlu dilakukan pemeriksaan kepada calon ibu

Pemeriksaan calon ibu ini meliputi pemeriksaan kadar esterogen di dalam darah. Menurut The Asian Parents, hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa ovarium atau indung telur berada dalam keadaan tidur. Pemeriksaan yang lain juga meliputi USG transvaginal untuk mengeacuhi ukuran indung telur dan adanya kista ovarium. Jika dikeacuhi keberadaannya, maka kista tersebut harus diangkat terlebih dahulu.

2. Untuk menghasilkan sel telur yang luber, dilakukan simulasi ovarium dengan menyuntikkan hormon

Sel telur yang berjumlah berlimpah memperbesar kemungkinan untuk terjadi kehamilan pada ibu. Stimulasi dilakukan dengan menyuntikkan hormon GnRHa dan gonadotrophins untuk meningkatkan jumlah ini. Obat ini patut disuntikkan seberlimpah 1 sampai 4 kali sehari kurang lebih selama seminggu atau sampai sepuluh hari yang dapat dilakukan senbatang tubuh oleh pasien. Selama jalan tersebut, calon ibu akan dipantau mekemudiani USG dan juga tes darah untuk mengecek perkembangannya serta dapat dikemengertii kadar hormonnya.

3. Sebelum sungguh-sungguh siap, sel telur akan dimatangkan kembali dengan sebuah suntikan lagi

Selain suntikan hormon di atas, suntikan lain yang dilakukan adalah human chorionic gonadotropin (hCG) untuk mematangkan sel telur sebelum akhirnya heningbil dan dipisahkan ke rahim calon ibu. Tak seperti metode sebelumnya, suntikan ini tetapi dilakukan sekali dan harus di waktu yang tepat karena jika dilakukan terkemudian dini bisa jadi menyebabkan telur yang kurang matang, sedangkan jika dilakukan terkemudian lama, telur tidak bisa berbuah dengan tidak emosi. Waktu yang tepat ini bisa dilihat dengan USG.

4. Proses selanjutnya adalah operasi pengambilan sel telur yang dilakukan dengan sebuah jarum

Pengambilan sel telur ini dilakukan setelah 34 sampai 36 jam setelah suntik hCG. Walaupun menggunakan jarum khusus untuk menghisap folikel dalam ovarium di dalam indung telur, calon ibu tidak akan kelinuan karena dibius terlebih dahulu. Sel oosit yang antapbil namun satu buah dari setiap folikel di ovarium. Sel oosit ini akan dibuahi di laboratorium embriologi.

5. Setelah segala sistem yang ada, akhirnya sel telur akan bertemu dengan sel sperma dalam sebuah cawan

Setelah sel telur kosongbil, sel telur yang terbaik akan dipertemukan dengan sel sperma yang juga terbaik, bisa dari suami atau dari pedonor. Dua sel ini akan dipertemukan dalam di sebuah cawan dan reaksinya sekadar mampu dilihat melintasi miskroskop. Pembuahan diharapkan terjadi setelah 12-24 jam. Jika suami memiliki makhilaf tertentu seperti tidak Bermutu atau kualitas sperma rendah, maka perlu dilakukan teknik intra-cytoplasmic sperm injection (ICSI) .

6. Jika pembuahan sudah terjadi, embrio akan dipindahkan ke rahim calon ibu dengan cara memasukkannya

Sel telur dan sel sperma yang sudah bertemu harus disimpan di wadah utama selama 3 sampai 5 hari. Jika sudah menjadi embrio blastosit, inilah batas menyala yang tepat untuk memindahkannya ke rahim calon ibu. Untuk menyiapkan dinding rahim, calon ibu akan diberikan suntikan berupa hormon progesteron. Pemindahan dilakukan dengan tabung tipis berisi embrio ke rahim calon ibu. Jika ternyata sel yang terkabul dibuahi gede, embrio tersebut bisa disimpan dengan cara dibekukan.

Jika semua proses sudah dilewati, calon ibu perlu menunggu kurang lebih dua minggu untuk memastikan batang tubuhnya cocok-cocok hamil. Saat sudah melakukan tes kehamilan dan sudah resmi Betul, maka kamu tetap perlu secara rutin melakukan USG dan mengecekkan kandungan ke dokter untuk mencegah risiko yang mungkin terjadi. Semoga artikel ini bisa memberi pencerahan, ya!